Berdasarkan tugas observasi mata kuliah
Pendidikkan Matematika I, saya telah melakukan observasi di SD Negeri 01
Sambirejo yang terletak di Jalan Medoho Raya nomor 9 Gayamsari Kota Semarang
Provinsi Jawa Tengah, sekitar 2km ke arah utara dari Universitas Pgri
Semarang. Di sekolah tersebut
pembelajaran yang dilakukan menggunakan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) mulai dari kelas 1-6. Saya melakukan observasi di kelas 5b dengan jumlah
35 siswa terdiri dari 16 putri dan 19 putra dengan wali kelasnya yaitu Ibu Ella
Agustina, S.Pd
SD Negeri 1 Sambirejo adalah SD Negeri hasil
merger dari SD 1 dan 2 Sambirejo, kedua SD tersebut di merger dikarenakan
terletak di lokasi yang sama, menurut ketentuan Undang-Undang nomor 17 Tahun
2010, sekolah yang terletak pada lokasi yang sama harus digabung atau merger
agar tidak bersaing dalam proses penerimaan peserta didik, sehingga dalam satu
angkatan terdiri dari 2 kelas, dan masing-masing kelas mayoritas berjumlah 35
Peserta didik.
SDN 1 Sambirejo terletak di pemukiman warga
yang dikelilingi oleh Balaidesa, masjid dan rumah penduduk, yang di depannya
terdapat jalan raya yang cukup padat arus lalulintasnya, sehingga membuat
proses kegiatan belajar mengajar sedikit terganggu.
I B. Identitas
Guru dan Siswa
Guru SDN 1 Sambirejo berjumlah 16 orang,
denga rincian 12 oraang guru kelas, 1 orang guru PAI, dan 1 orang guru Bahasa
jawa, 1 guru olah raga, dan 1 kepala sekolah.Mayoritas guru SDN 1 Sambirejo
berdomisili di Semarang, dari sebagian banyak guru hanya ada sebagian guru yang
datangnya tepat waktu sebelum pembelajaran dimulai, bahkan ada guru yang
datangnya lebih dari jam 7.30,
Guru SD 01 Sambirejo mempunyai karakter
sifat yang berbeda-beda, akan tetapi mayoritas antusias dan menerima kehadiran
kami untuk melalukan observasi terhadap pembelajaran matematika di SD. Mereka
menyambut kami dengan hangat dan penuh dengan senyuman. Menurut saya guru yang
ada di SD N 01 Sambirejo cukup profesional dalam memberikan pendidikan kepada
siswa-siswi untuk mencapai tujuan pendidikan pembelajaran.
Jumlah
siswa-siswi SDN Sambirejo kurang lebih 240an. Siswa-siswi SDN Sambirejo 1
berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda-beda, ada yang orang tuanya
bekerja sebagai PNS, wiraswasta dan juga Aparat Negara. Siswa-siswi SDN 1
Sambirejo mayoritas antusias dalam mengikuti pembelajaran yang dilakukan,
siswa-siswi dalam menerima pembelajaran memiliki daya pikir yang berbeda-beda.
Hal itu saya buktikan dengan melakukan tindak lanjut
kepada siswa-siswi kelas V terhadap Kompetensi Dasar yang saya pilih dan
Indikator yang saya buat ini dengan cara memberikan soal mengenai materi
penjumlahan dan pengurangan pada pecahan biasa, campuran dan biasa untuk
dikerjakan oleh peserta didik. hasil lembar kerja siswa yang nilainya
berbeda-beda satu sama lain.
C .
Wawancara
Guru
Pada kesempatan ini saya melakukan wawancara kepada Guru Kelas V ini,
untuk mengetahui proses kegiatan belajar
mengajar mata pelajaran pendidikan matematika di SDN 01 Sambirejo ini,
khususnya kelas V (b), saya melalukan wawancara kepada Ibu Eni ( wali kelas
Va), dikarenakan ibu Ella selaku wali kelas Vb berhalangan untuk hadir, masih
menunggu putranya sakit.
Setelah melakukan wawancara dengan Ibu eni
dapat saya simpulkan kejadian saat
kegiatan belajar mengajar Pendidikan Matematika berlangsung adalah:
1. Guru
dalam melakukan pembelajaran matematika kelas 5 ini agak kesulitan ketika harus
mengajarkan materi yang membutuhkan media pembelajaran seperti contoh materi
tentang bangun ruang, penjumlahan dan pengurangan pada pecahan, fpb dan kpk dan
juga materi yang lainnya, dikarenakan kurang tersedianya media pembelajaran
yang memadai untuk menunjang proses pembelajaran, guru hanya memberikan materi
dengan metode caramah saja .
2. Pada
saat pembelajaran berlangsung siswa sangat antusias menjawab pertanyaan dari
guru (bagi yang paham) dan biasanya bagi yang kurang paham hanya diam saja,pada
proses tahap akhir pembelajaran biasanya guru memberikan penilaian terhadap
hasil belajar siswa dengan cara di panggil satu persatu.
3. Siswa-siswi
kelas Vb mempunyai karakteristik sifat yang berbeda-beda ada beberapa siswa
yang ketika diberikan materi malahan berbicara sendiri dan juga tertidur di
dalam kelas, sehingga dapat mengganggu proses pembelajaran.
4. Setiap
orang diberikan daya pikir yang berbeda-beda, oleh karena itu ketika guru
menyampaikan materi matematika ini
tentang penjumlahan dan pengurangan pada pecahan biasa, campuran dan desimal,
daya serap siswa dalam menerima materi berbeda-beda ada yang bisa Cepat
tangkap, sedang dan lambat. Biasanya siswa yang mempunyai daya tangkap yang
lambat agak mengganggu proses pembelajaran, guru harus menunggu siswa yang
mempunyai kemampuan agak lambat itu agar sama-sama paham dalam menerima materi.
5. Mayoritas
siswa-siswi kelas V ketika mendengar ibu guru berkata “anak-anak hari ini
pelajarannya matematika, silahkan di buka buku matematikannya” siswa-siswi
banyak yang bilang “ahh” ini menandakan mereka mengganggap mata pelajaran
matematika itu sulit bagi mereka.
6. Diakhir
pembelajaran guru memberikan tugas yang dikerjakan disekolah dan guru langsung
menilai pekerjaan muridnya dengan cara satu persatu murid dipanggil ke depan
untuk menilai pekerjaannya
7. Apabila
ada siswa yang belum paham tentang materi yang dijelaskan oleh guru, biasanya
guru menyuruh siswa yang lain untuk memberi tahu (tutor sebaya), dengan tutur
sebaya diharapkan siswa mampu cepat paham dengan bantuan temanya tersebut.
Kelas VB ku dlu. Jadi kangen jaman SD dlu sekarang udh kls 9, 4 tahun yang lalu
BalasHapus