Rabu, 29 Juni 2016

SD NEGERI 01 SAMBIREJO SEMARANG




Berdasarkan tugas observasi mata kuliah Pendidikkan Matematika I, saya telah melakukan observasi di SD Negeri 01 Sambirejo yang terletak di Jalan Medoho Raya nomor 9 Gayamsari Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah, sekitar 2km ke arah utara dari Universitas Pgri Semarang.  Di sekolah tersebut pembelajaran yang dilakukan menggunakan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mulai dari kelas 1-6. Saya melakukan observasi di kelas 5b dengan jumlah 35 siswa terdiri dari 16 putri dan 19 putra dengan wali kelasnya yaitu Ibu Ella Agustina, S.Pd

 

 SD Negeri 1 Sambirejo adalah SD Negeri hasil merger dari SD 1 dan 2 Sambirejo, kedua SD tersebut di merger dikarenakan terletak di lokasi yang sama, menurut ketentuan Undang-Undang nomor 17 Tahun 2010, sekolah yang terletak pada lokasi yang sama harus digabung atau merger agar tidak bersaing dalam proses penerimaan peserta didik, sehingga dalam satu angkatan terdiri dari 2 kelas, dan masing-masing kelas mayoritas berjumlah 35 Peserta didik.
 SDN 1 Sambirejo terletak di pemukiman warga yang dikelilingi oleh Balaidesa, masjid dan rumah penduduk, yang di depannya terdapat jalan raya yang cukup padat arus lalulintasnya, sehingga membuat proses kegiatan belajar mengajar sedikit terganggu. 
I   B. Identitas Guru dan Siswa
Guru SDN 1 Sambirejo berjumlah 16 orang, denga rincian 12 oraang guru kelas, 1 orang guru PAI, dan 1 orang guru Bahasa jawa, 1 guru olah raga, dan 1 kepala sekolah.Mayoritas guru SDN 1 Sambirejo berdomisili di Semarang, dari sebagian banyak guru hanya ada sebagian guru yang datangnya tepat waktu sebelum pembelajaran dimulai, bahkan ada guru yang datangnya lebih dari jam 7.30,
Guru SD 01 Sambirejo mempunyai karakter sifat yang berbeda-beda, akan tetapi mayoritas antusias dan menerima kehadiran kami untuk melalukan observasi terhadap pembelajaran matematika di SD. Mereka menyambut kami dengan hangat dan penuh dengan senyuman. Menurut saya guru yang ada di SD N 01 Sambirejo cukup profesional dalam memberikan pendidikan kepada siswa-siswi untuk mencapai tujuan pendidikan pembelajaran.
            Jumlah siswa-siswi SDN Sambirejo kurang lebih 240an. Siswa-siswi SDN Sambirejo 1 berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda-beda, ada yang orang tuanya bekerja sebagai PNS, wiraswasta dan juga Aparat Negara. Siswa-siswi SDN 1 Sambirejo mayoritas antusias dalam mengikuti pembelajaran yang dilakukan, siswa-siswi dalam menerima pembelajaran memiliki daya pikir yang berbeda-beda. Hal itu saya buktikan dengan melakukan tindak lanjut kepada siswa-siswi kelas V terhadap Kompetensi Dasar yang saya pilih dan Indikator yang saya buat ini dengan cara memberikan soal mengenai materi penjumlahan dan pengurangan pada pecahan biasa, campuran dan biasa untuk dikerjakan oleh peserta didik.  hasil lembar kerja siswa yang nilainya berbeda-beda satu sama lain.  

 


    C .    Wawancara Guru
          Pada kesempatan ini saya melakukan wawancara kepada Guru Kelas V ini, untuk  mengetahui proses kegiatan belajar mengajar mata pelajaran pendidikan matematika di SDN 01 Sambirejo ini, khususnya kelas V (b), saya melalukan wawancara kepada Ibu Eni ( wali kelas Va), dikarenakan ibu Ella selaku wali kelas Vb berhalangan untuk hadir, masih menunggu putranya sakit.




Setelah melakukan wawancara dengan Ibu eni dapat saya simpulkan   kejadian saat kegiatan belajar mengajar Pendidikan Matematika berlangsung adalah:
1.      Guru dalam melakukan pembelajaran matematika kelas 5 ini agak kesulitan ketika harus mengajarkan materi yang membutuhkan media pembelajaran seperti contoh materi tentang bangun ruang, penjumlahan dan pengurangan pada pecahan, fpb dan kpk dan juga materi yang lainnya, dikarenakan kurang tersedianya media pembelajaran yang memadai untuk menunjang proses pembelajaran, guru hanya memberikan materi dengan metode caramah saja .
2.      Pada saat pembelajaran berlangsung siswa sangat antusias menjawab pertanyaan dari guru (bagi yang paham) dan biasanya bagi yang kurang paham hanya diam saja,pada proses tahap akhir pembelajaran biasanya guru memberikan penilaian terhadap hasil belajar siswa dengan cara di panggil satu persatu.
3.      Siswa-siswi kelas Vb mempunyai karakteristik sifat yang berbeda-beda ada beberapa siswa yang ketika diberikan materi malahan berbicara sendiri dan juga tertidur di dalam kelas, sehingga dapat mengganggu proses pembelajaran.
4.      Setiap orang diberikan daya pikir yang berbeda-beda, oleh karena itu ketika guru menyampaikan materi  matematika ini tentang penjumlahan dan pengurangan pada pecahan biasa, campuran dan desimal, daya serap siswa dalam menerima materi berbeda-beda ada yang bisa Cepat tangkap, sedang dan lambat. Biasanya siswa yang mempunyai daya tangkap yang lambat agak mengganggu proses pembelajaran, guru harus menunggu siswa yang mempunyai kemampuan agak lambat itu agar sama-sama paham dalam menerima materi.
5.      Mayoritas siswa-siswi kelas V ketika mendengar ibu guru berkata “anak-anak hari ini pelajarannya matematika, silahkan di buka buku matematikannya” siswa-siswi banyak yang bilang “ahh” ini menandakan mereka mengganggap mata pelajaran matematika itu sulit bagi mereka.
6.      Diakhir pembelajaran guru memberikan tugas yang dikerjakan disekolah dan guru langsung menilai pekerjaan muridnya dengan cara satu persatu murid dipanggil ke depan untuk menilai pekerjaannya
7.      Apabila ada siswa yang belum paham tentang materi yang dijelaskan oleh guru, biasanya guru menyuruh siswa yang lain untuk memberi tahu (tutor sebaya), dengan tutur sebaya diharapkan siswa mampu cepat paham dengan bantuan temanya tersebut.



1 komentar:

  1. Kelas VB ku dlu. Jadi kangen jaman SD dlu sekarang udh kls 9, 4 tahun yang lalu

    BalasHapus